Bagikandan download PETA KONSEP SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA gratis. Unggah PDF Anda di FlipHTML5 dan buat PDF online seperti: PETA KONSEP SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA. Quick Upload
100% found this document useful 2 votes4K views2 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes4K views2 pagesBuatlah Denah Dan Peta Tentang Proses Kedatangan Islam Di IndonesiaJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Terjawabbuatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia. 1 lihat jawaban. Di lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan peristiwa atau peringatan kejadian tertentu yang disertai dengan doa doa secara islam sementara kalau dilihat asal usulnya di ajaran islam tidak ada.
Ilustrasi sejarah kedatangan Islam ke Nusantara, sumber gambar buku Sejarah Indonesia Masuknya Islam Hingga Kolonialisme oleh Hutauruk 2020, sejarah kedatangan Islam ke Nusantara dilakukan secara damai dan dibawa oleh para pedagang dan mubaligh. Hal ini jelas berbeda dengan masuknya Islam ke Negara lain yang dilakukan dengan cara peperangan, seperti halnya yang terjadi di Iran, Mesir, Andalusia, dan Teori Gujarat, Islam masuk ke wilayah nusantara pada abad ke-13 M dan disebarkan oleh pedagang India muslim. Orang-orang Arab bermadzhab Syafii melakukan migrasi dan menetap di kawasan India. Lalu, orang-orang India muslim membawanya ke Teori Mekkah yang dicetuskan oleh Hamka, kedatangan Islam ke Nusantara dibawa oleh bangsa Arab, lalu diikuti oleh orang Gujarat dan Persia. Dalam teori ini dijelaskan bahwa Gujarat hanya dijadikan sebagai tempat persinggahan semata. Lebih lanjut lagi, Hamka memaparkan bahwa Islam telah ada di Nusantara bukan sejak abad ke-13, melainkan sejak abad Penyebaran Islam ke NusantaraIlustrasi sejarah kedatangan Islam ke Nusantara, sumber gambar Islam ke wilayah nusantara terjadi dengan beberapa cara, yaitu perdagangan, perkawinan, kesenian, dan pendidikan. Adapun penjelasan lengkapnya yaitu sebagai berikutIslam disebarkan melalui perdagangan yang dilakukan oleh saudagar asing. Jalur yang dilalui oleh lintas perdagangan ini menjadi wilayah yang strategis dalam memperkenalkan dan menyebarkan ajaran menjadi hal yang umum bahwa penyebaran agama dilakukan dengan cara perkawinan. Hal ini karena banyak orang muslim dari Negara asing yang memutuskan untuk menetap di nusantara dan menikah dengan orang proses perkawinan ini, agama Islam menjadi lebih banyak pengikutnya dan orang-orang yang beragama Islam telah beranak pinak dan keturunannya juga memeluk agama merupakan salah satu faktor penting dalam sejarah kedatangan Islam ke Nusantara. Hal ini karena banyak kaum pribumi yang menimba ilmu di Negara-negara berbasis muslim dan membawa ajaran tersebut saat pulang ke tanah air. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak kaum muslim yang mendirikan pesantren untuk menyebarkan agama juga disebarkan melalui kesenian, contohnya seperti yang dilakukan oleh para Wali Songo. Berbagai tradisi keagamaan dileburkan dengan tradisi lokal. Contohnya seperti seni tari, sastra, musik, bahkan sejarah kedatangan Islam ke Nusantara beserta proses penyebarannya. Agama Islam memiliki perjalanan yang panjang hingga masuk ke wilayah nusantara. Hingga kini, pemeluk agama Islam di Indonesia adalah terbanyak di dunia dengan populasi 231 juta umat.
Prosesperkembangan Islam di Indonesia sendiri tidak dilakukan dengan kekerasan atau kekuatan militer, melainkan penyebaran Islam dilakukan secara damai dan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, perkawinan, pendirian lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Kedatangan Islam di Indonesia telah membawa tamaddun (kemajuan) dan kecerdasan. Islam telah banyak mengubah kehidupan-kehidupan sosial budaya dan tradisi kerohanian di masyarakat Indonesia.

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia dan Perkembangannya – Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad yang lahir tahun 570 M. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moralitas manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan jahiliah. Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Makkah. Dikarenakan penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah hijrah ke Madinah pada 622 M. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia. Sekalipun dakwah Muhammad pada periode Makkah bisa dibilang berat dan gagal secara politis atau paling tidak belum menemukan hasil yang setimpal, tetapi dia telah berhasil menancapkan kekuatan dan tonggak iman kepada sedikit pengikutnya yang kelak menjadi penyebar ajaran-ajaran tauhid, bahkan ekspansi kekuasaan ke berbagai belahan dunia. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan Tuhan. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya. Artikel kali ini tidak bermaksud mengkaji Islam secara luas, tetapi lebih menfokuskan kepada pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah singkat masuknya Islam ke Indonesia dan peran Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Jawa. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tentunya diperlukan analisis yang kuat secara sosio-historis agar kesimpangsiuran yang selama ini terus bergejolak paling tidak berkurang dengan munculnya asumsi baru yang didukung analisa dan argumentasi yang kuat. Sejarah Singkat Masuknya Islam ke Indonesia1. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 72. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-113. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia1. Peranan Kaum Pedagang2. Peranan Bandar-Bandar di IndonesiaPeran Wali Songo Dalam Menyebarkan Islam di JawaRekomendasi Buku & Artikel Terkait Masuknya Islam di IndonesiaBuku Terkait Sejarah IndonesiaMateri Terkait Sejarah Indonesia Sejauh menyangkut kedatangan Islam di Nusantara, muncul diskusi dan perdebatan panjang di antara para ahli. Biasanya perdebatan mereka berkisar kepada tiga topik, yaitu tempat asal kedatangan Islam, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Dalam hal masuknya Islam ke Indonesia menimbulkan berbagai teori. Meski terdapat beberapa pendapat mengenai kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Tionghoa zaman Dinasti Tang. Berita itu mencatat bahwa pada abad ke-7 terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab di Desa Baros, daerah pantai barat Sumatra Utara. Adapun pendapat yang menyatakan Islam masuk Nusantara pada abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islam bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan catatan perjalanan Marco Polo yang menerangkan bahwa dia pernah singgah di Perlak pada 1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam. Bukti yang turut memperkuat pendapat ini ialah ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai, Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 1297 M. Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di Perlak, bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu di daerah Selat Malaka, jalur laut perdagangan internasional dari barat ke timur, dan berikutnya ialah Kerajaan Samudra Pasai. Ada baiknya dipaparkan di sini beberapa pendapat tentang awal masuknya Islam di Indonesia. 1. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7 Seminar masuknya Islam di Indonesia di Aceh, sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al-Mas’udi, yang menyatakan bahwa pada 675 M terdapat utusan dari raja Arab muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada 648 M, diterangkan telah ada koloni Arab muslim di pantai timur Sumatra. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History 1954, diterangkan bahwa kaum muslim masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di Sumatra dalam perjalannya ke Tionghoa. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum muslim sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606–699 M. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago 1969, di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslim sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada 674 M kaum muslim Arab telah masuk ke Malaya. S. Muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya berjudul Islam di India dan Hubungannya dengan Indonesia menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum muslim India pada 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslim Indonesia. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Chinese Sources, menjelaskan bahwa dalam Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Ta Shih Arab muslim berkunjung ke Holing Kalingga, tahun 674 M. Arnold dalam buku The Preaching of Islam A History of The Propagation of the Moslem Faith menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada 1 Hijriah abad 7 M. 2. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-11 Satu-satunya sumber ini adalah ditemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun dimasehikan 1082. 3. Islam Masuk ke Indonesia pada Abad ke-13 Catatan perjalanan Marcopolo menyatakan bahwa dia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec mungkin Peureulack di Aceh pada 1292 M. van Langen menyebut adanya kerajaan Pase mungkin Pasai di Aceh pada 1298 M berdasarkan berita Tiongkok. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit Hindoesten menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13. Beberapa sarjana Barat seperti Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dikarenakan sudah adanya beberapa kerajaaan Islam di kawasan Indonesia. Namun yang jelas, sebelum pengaruh Islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Islam secara akomodatif, akulturatif, dan sinkretis merasuk dan mempunyai pengaruh di Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian, bangsa Arab, Persia, India, dan Tiongkok punya andil melancarkan perkembangan Islam di kawasan Indonesia. Islam sendiri masuk di Jawa melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada 475 Hijriah atau 1082 M di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Selain itu, di Gresik juga ditemukan makam Malik Ibrahim dari Kasyan satu tempat di Persia yang meninggal pada 822 H atau 1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan munculnya bandar-bandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Selain itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh pendakwah. Untuk lebih jelasnya kiranya dapat disimak dalam paparan berikut ini. 1. Peranan Kaum Pedagang Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia maupun para pedagang Indonesia. Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Selain itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang. Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yang lama untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat istiadat, budaya, dan agama. Tidak hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan. Pedagang-pedagang tersebut berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat, yang umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat. Inilah yang membuat penduduk Indonesia mulai memeluk agama Islam. Lama-lama penganut agama Islam semakin banyak, bahkan kemudian berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir. Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada sesama pedagang, juga kepada sanak familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Selain itu, para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan penduduk setempat, sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam. Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun hingga akhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang membentuk sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara. 2. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha perkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia. Para pedagang beragama Islam di bandar-bandar inilah memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain atau kepada penduduk setempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita lihat, letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai. Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota, bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore. Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian banyak memeluk agama Islam. Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis, Benggali, Tionghoa, Gujarat, Arab, dan Pegu. Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama, yaitu letaknya di pesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa sultan. Peran Wali Songo Dalam Menyebarkan Islam di Jawa Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Selain sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Selain itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam. Penyebaran agama Islam di Pulau Jawa dilakukan oleh Wali Songo 9 wali. Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik takhta. Mereka juga adalah penasihat sultan. Dikarenakan dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan yang dijunjung tinggi. Kesembilan wali tersebut adalah sebagai berikut. Sunan Gresik Maulana Malik Ibrahim. Inilah wali yang diyakini sebagai pertama datang ke Jawa pada abad ke-15 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik Jawa Timur pada 822 H/1419 M. Dia ternyata berhasil memikat banyak pengikut. Sunan Ampel Raden Rahmat. Dia menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Selain itu, dia merupakan perancang pembangunan Masjid Demak. Sunan Drajad Syarifudin. Dia adalah anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Lamongan. Seorang sunan yang berjiwa sosial. Sunan Bonang Makdum Ibrahim. Dia adalah anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana. Sunan Kalijaga Raden Mas Said/Jaka Said. Dia adalah murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat. Sunan Giri Raden Paku. Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku dengan metode bermain. Sunan Kudus Jafar Sodiq. Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus. Sunan Muria Raden Umar Said. Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata. Sunan Gunung Jati Syarif Hidayatullah. Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar. Para wali tersebut, sekalipun banyak kalangan yang berpendapat bahwa dakwah mereka lebih banyak diwarnai nuansa pemikiran tasawuf, tetapi bukan berarti mereka tidak mempertimbangkan aspek-aspek seperti geo-strategis, geo-politis dan lain-lain. Meskipun masing-masing tidak hidup sezaman, tetapi dalam pemilihan wilayah dakwah sepertinya tidak sembarangan. Penentuan tempat dakwahnya dipertimbangkan pula dengan faktor geo-strategi yang sesuai dengan kondisi zamannya. Kalau kita perhatikan, dari kesembilan wali dalam pembagian wilayah kerjanya ternyata mempunyai dasar pertimbangan geo-strategis yang mapan. Salah satu yang unik adalah bahwa kesembilan wali tersebut membagi kerja dengan rasio 5-3-1. Jawa Timur mendapatkan perhatian besar dari para wali. Ada lima wali di wilayah ini yang sini menempatkan diri dengan pembagian teritorial dakwah yang berbeda. Maulana Malik Ibrahim, sebagai wali perintis mengambil wilayah dakwahnya di Gresik. Setelah Malik Ibrahim wafat, wilayah ini dikuasai oleh Sunan Giri. Sunan Ampel mengambil posisi di Surabaya. Sunan Bonang sedikit ke utara di Tuban, sedangkan Sunan Drajat di Sedayu Lamongan. Kalau kita perhatikan posisi wilayah yang dijadikan basis dakwah kelima wali tersebut, kesemuanya mengambil tempat kota bandar perdagangan atau pelabuhan. Pengambilan posisi pantai ini adalah ciri Islam sebagai ajaran yang disampaikan oleh para da’i yang mempunyai profesi sebagai pedagang. Berkumpulnya kelima wali ini di Jawa Timur adalah karena kekuasaan politik saat itu berpusat di wilayah ini yaitu Kerajaan Kadiri di Kediri dan Majapahit di Mojokerto. Pengambilan posisi di pantai ini sekaligus melayani atau berhubungan dengan pedagang rempah-rempah dari Indonesia timur. Hal ini sekaligus juga berhubungan dengan padagang beras dan palawija lainnya, yang datang dari pedalaman wilayah kekuasaan Kadiri dan Majapahit seperti yang dikemukakan oleh Leur dalam Indonesia Trade and Society. Sebagaimana dikutip oleh Ahmad Mansur Suryanegara, selain Islam telah mulai masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 674, juga dijelaskan bahwa penyebaran Islam di Indonesia tidak mengenal adanya lembaga khusus yang menanganinya. Selanjutnya, dijelaskan bahwa setiap muslim adalah sebagai da’i-nya. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Burger dan Prajudi dalam Sejarah Sosiologis dan Ekonomis Indonesia, sebagaimana dikutip oleh Ahmad Mansur Suryanegara, menyatakan bahwa penyebaran Islam di Indonesia tidak mengenal agresi militer dan agama, tetapi melalui jalan damai atau pacifique penetration. Penyebarannya lebih banyak dijalankan melalui perdagangan. Dari keterangan ini, dapat ditarik kesimpulan sementara bahwa pemilihan tempat para wali dalam dakwahnya lebih banyak mengambil posisi bandar perdagangan daripada kota pedalaman. Para wali di Jawa Timur lebih terlihat sebagai penyebar Islam yang berdagang. Artinya, tidak seperti yang banyak digambarkan oleh dongeng yang memberitakan kisah para wali sebagai tokoh yang menjauhi kehidupan masyarakat seperti berlaku sebagai biksu, atau lebih banyak beribadah seperti bertapa di gunung daripada aktif di bidang perekonomian. Ternyata dinamika kehidupannya lebih rasional seperti halnya yang dicontohkan oleh Muhammad yang juga pernah berdagang. Para wali di Jawa Tengah mengambil posisi di Demak, Kudus, dan Muria. Sasaran dakwah para wali yang di Jawa Tengah tentu berbeda dengan yang ada di wilayah Jawa Timur. Dapat dikatakan bahwa pusat kekuasaan politik Hindu dan Buddha di Jawa Tengah sudah tidak berperan lagi. Hanya saja, para wali melihat realitas masyarakat yang masih dipengaruhi oleh budaya yang bersumber dari ajaran Hindu dan Buddha. Saat itu, para wali mengakui wayang sebagai media komunikasi yang mempunyai pengaruh besar terhadap pola pikir masyarakat. Oleh karena itu, wayang perlu dimodifikasi, baik bentuk maupun isi kisahnya perlu diislamkan. Seperti tokoh Janaka yang kemudian diganti namanya menjadi Arjuna, yang berarti mengharapkan keselamatan sebagaimana dalam bahasa Arab sebagai arju najah, tokoh Bagong yang kemudian diartikan sebagai ma bagho yang berarti tidak mau berbuat sesuatu yang tidak terpuji, Petruk yang berarti meninggalkan sesuatu yang bertentangan dengan syari’at apabila diamanahi sebuah jabatan, hal ini diambil dari kata fatruk tinggalkanlah sebagai fi’il amar. Sebenarnya, penempatan di ketiga tempat tersebut tidak hanya melayani penyebaran Islam untuk Jawa Tengah semata, tetapi juga berfungsi juga sebagai pusat pelayanan Indonesia tengah. Saat berlangsung aktivitas ketiga wali tersebut, pusat kekuasaan politik dan ekonomi beralih ke Jawa Tengah, yakni dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit. Munculnya kesultanan Demak nantinya melahirkan kesultanan Pajang dan Mataram II. Perubahan kondisi politik seperti ini, memungkinkan ketiga tempat tersebut mempunyai arti geo-strategis yang menentukan. Proses islamisasi di Jawa Barat hanya ditangani oleh seorang wali, yaitu Syarif Hidayatullah, yang setelah wafat dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Penentuan tugas hanya oleh seorang wali untuk Jawa Barat tentu berdasarkan pertimbangan yang rasional pula. Saat itu, penyebaran ajaran Islam di Indonesia barat, terutama di Sumatra dapat dikatakan telah merata jika dibandingkan dengan kondisi di Indonesia timur. Adapun pemilihan kota Cirebon sebagai pusat aktivitas dakwah Sunan Gunung Jati tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan jalan perdagangan rempah-rempah sebagai komoditas yang berasal dari Indonesia timur. Cirebon merupakan pintu perdagangan yang mengarah ke Jawa Tengah dan Indonesia timur atau ke Indonesia Barat. Oleh karena itu, pemilihan Cirebon dengan pertimbangan sosial politik dan ekonomi saat itu mempunyai nilai geo-strategis, geo-politik, dan geo-ekonomi yang menentukan keberhasilan penyebaran Islam selanjutnya. Nah, itulah informasi mengenai kronologi masuknya Islam di Indonesia yang disebarkan oleh para pedagang, bandar-bandar, dan Wali Songo di Jawa. Islam tidak datang ke sebuah tempat dan pada suatu masa yang hampa budaya. Dalam ranah ini, hubungan antara Islam dengan anasis-anasir lokal mengikuti model keberlangsungan al-namudzat al-tawashuli, ibarat manusia yang turun-temurun lintas generasi, demikian juga kawin-mengawini antara Islam dengan muatan-muatan lokal. Islam di sisi lain merupakan agama yang berkarakteristik universal dengan pandangan hidup mengenai persamaan, keadilan, takaful, kebebasan, kehormatan, serta memiliki konsep teosentrisme yang humanistik sebagai nilai inti dari seluruh ajaran Islam. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Masuknya Islam di Indonesia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

MENURUN: 1. ajaran ketuhanan yang bercampur mistis. 3. kata ganti orang ke 3. 4. hamzah. 6. tempat asal agama islam. 7. salah satu teori tentang masuknya islam ke. Indonesia. 8. nama band laki-laki di Indonesia. sunan giri. Jakarta - Masuknya Islam ke Indonesia diketahui sudah sejak abad ke-19. Peta masuknya Islam di Indonesia sendiri di latar belakangi oleh beberapa hal salah satunya adalah umum, perkembangan Islam, baik dalam agama maupun tradisi, terjadi setelah bangsa Indonesia bergaul dengan berbagai bangsa yang ditandai dengan terjalinnya hubungan dagang antara kawasan Nusantara dan tetangganya, baik di Asia Tenggara, Asia Selatan, maupun negeri sejarah Indonesia tidak pernah ada kekuatan asing, baik dari negeri Arab maupun India yang memaksa bangsa Indonesia untuk memeluk buku "Sejarah" oleh Nana Supriatna, masuknya agama Islam sejalan dengan berkembang dan ramainya perdagangan antara Jazirah Arab, Teluk Persia, India, Selat Malaka, dan Kepulauan Indonesia pada abad ke-7 sampai 15 yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan. Islam yang masuk secara langsung ke Indonesia diperkirakan berasal dari daerah Gujarat, beberapa pendapat yang mengemukakan tentang penyebaran Islam di Indonesia yaitu dari Gujarat, Arab, Persia, dan Cina. Pada perkembangan selanjutnya, Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari berbagai daerah dan dibawa oleh orang dari berbagai bangsa dan 3 penjelasan teori masuknya Islam ke Indonesia Teori GujaratTeori masuknya Islam ke Indonesia yang pertama datang dari teori Gujarat. Diceritakan dalam teori ini, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 M dari pedagang India ini berkembang dari Pijnappel dari Universitas Leiden yang mengatakan bahwa asal muasal Islam dari Gujarat dan Malabar. Kemudian, orang Arab bermazhab Syafi'i bermigrasi ke India dan orang India lah yang membawanya ke ini juga ditegaskan oleh Snouck Hurgronje dalam buku 'L'Arabie et Les Indes Neelandaises atau Reveu de I'Histoire des Religious bahwa hubungan dagang Indonesia dan India telah lama terjalin, kemudian inskripsi tertua tentang Islam terdapat di Sumatera memberikan gambaran hubungan antara Sumatera dengan itu, ada juga teori Gujarat dari Moquette di mana ia mengatakan bahwa agama Islam di Tanah Air berasal dari Gujarat berdasarkan bukti peninggalan artefak berupa batu nisan di Pasai, kawasan utara Sumatera pada 1428 batu nisan itu memiliki kemiripan dengan batu nisan di makam Maulana Malik Ibrahim di Jawa Timur, yakni memiliki bentuk dengan batu nisan di Cambay, Gujarat, Teori MekahTeori masuknya Islam ke Indonesia lainnya adalah teori Mekah. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Hamka dalam Dies Natalis PTAIN ke-8 di Yogyakarta sebagai koreksi dari teori Hamka, bangsa Arab pertama kali ke Indonesia membawa agama Islam dan diikuti Persia dan Gujarat. Adapun, disebutkan masuknya Islam terjadi sebelum abad ke-13 M, yakni 7 Masehi atau abad pertama ini dibuktikan setelah wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 632 M, di mana kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifa. Di bawah kepemimpinan itu, agama Islam disebarkan lebih luas hingga ke seluruh Timur Tengah, Afrika Utara, di masa Dinasti Umayyah pengaruh semakin meluas hingga ke Nusantara. Menurut Arnold Morrison 1951 bukti masuknya Islam ke Indonesia dari para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka berdagang hal ini juga sesuai dengan fakta pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman di pesisir pantai pedagang Arab tersebut juga melakukan pernikahan dengan penduduk lokal sehingga agama Islam semakin menyebar di Teori PersiaTeori masuknya Islam ke Indonesia terakhir adalah Persia yang dicetuskan oleh Hoesein Djajadiningrat. Dijelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia singgah di Gujarat pada abad ke-13. Hal ini terbukti dari kebudayaan Indonesia yang memiliki persamaan dengan ini juga dipertegas oleh Morgan 1963139-140 bahwa masyarakat Islam Indonesia sama dengan Persia. Terbukti, peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari peringatan Syi'ah atas syahidnya Husein. Peringatan ini berbentuk pembuatan bubur itu, di Minangkabau bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan-bulan Husein. Lalu di Sumatera Tengah diperingati dengan mengarak keranda Husein untuk dilemparkan ke teori ini juga didukung dengan kesamaan ajaran Syekh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj. Ketiga, penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda bunyi harakat dalam pengajian Al-Quran tingkat terakhir adalah nisan pada makam Malik Saleh dan Malik Ibrahim dipesan dari Gujarat dan terdapat pengakuan umat Islam terhadap madzhab Syafi'i di daerah peta masuknya Islam ke Indonesia beserta teori-teori yang ada. Meski terdapat beberapa versi teori namun hingga saat ini belum ada bukti mana teori yang paling kuat. Simak Video "Kartini, Islam dan Hadiah Pernikahan Tafsir Al-Qur'an" [GambasVideo 20detik] faz/lus Prosesmasuk dan berkembangnya agama islam ke indonesia terdapat tiga teori, yaitu teori mekah, teori gujarat, dan teori persia. Mengkaji sejarah masuknya islam ke indonesia bisa mengacu pada lima pertanyaan pokok sejarah yang dikenal dengan rumus 5 w 1 h, yaitu: Tertulis dalam historiografi indonesia sejarah nasional indonesia. By adminPosted on Juni 6, 2022 Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia ! Ini dia peta penyebaran islam di indonesia Tinggalkan Balasan Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *Komentar Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya. Pertama sarjana-sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis, berada di jalur perdagangan antara
Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Islam yang masuk secara langsung ke . Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang . Kepulauan Maluku Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas from Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. 22 kelas x smamasmkmak edisi revisi semestert 2 a. 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat . Islam yang masuk secara langsung ke . lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Jelaskan salah satu teori masuknya agama islam ke. 22 kelas x smamasmkmak edisi revisi semestert 2 a. 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang . Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan di atas, maka Teori yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa islam masuk ke indonesia melalui proses perdagangan. Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. Garis merah pada peta diatas menggambarkan jalur darat perdagangan bangsa. Lesson ini akan menjelaskan tentang peta persebaran islam di indonesia yang dilihat dari berbagai pulau di indonesia. Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Garis merah pada peta diatas menggambarkan jalur darat perdagangan bangsa. Lesson ini akan menjelaskan tentang peta persebaran islam di indonesia yang dilihat dari berbagai pulau di indonesia. Peta Penyebaran Islam Di Nusantara By Karina Tarigan On Prezi Next from Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat . 22 kelas x smamasmkmak edisi revisi semestert 2 a. Teori yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa islam masuk ke indonesia melalui proses perdagangan. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. Islam yang masuk secara langsung ke . lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Jelaskan salah satu teori masuknya agama islam ke. 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat . lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Kesultanan buton terletak di kepulauan buton kepulauan sulawesi tenggara provinsi sulawesi tenggara. Lesson ini akan menjelaskan tentang peta persebaran islam di indonesia yang dilihat dari berbagai pulau di indonesia. Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan di atas, maka Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Teori yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa islam masuk ke indonesia melalui proses perdagangan. Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat . Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. Islam yang masuk secara langsung ke . Garis merah pada peta diatas menggambarkan jalur darat perdagangan bangsa. Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang . Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan di atas, maka Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. Lesson ini akan menjelaskan tentang peta persebaran islam di indonesia yang dilihat dari berbagai pulau di indonesia. Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Teori yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa islam masuk ke indonesia melalui proses perdagangan. Denah Dan Peta Tentang Proses Kedatangan Islam Di Indonesia Hal from Teori yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa islam masuk ke indonesia melalui proses perdagangan. Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang . Islam yang masuk secara langsung ke . Garis merah pada peta diatas menggambarkan jalur darat perdagangan bangsa. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. lingkungan masyarakat di indonesia terutama di pedesaan masih sering ada kegiatan kenduri atau selamatan untuk suatu kegiatan, peristiwa atau peringatan . Teori yang banyak dianut oleh kalangan sejarawan bahwa islam masuk ke indonesia melalui proses perdagangan. 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang . Islam yang masuk secara langsung ke . Kesultanan buton terletak di kepulauan buton kepulauan sulawesi tenggara provinsi sulawesi tenggara. 22 kelas x smamasmkmak edisi revisi semestert 2 a. Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat . Buatlah denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia 2. Buatlah denah atau peta tentang proses perkembangan agama islam di indonesia. Jelaskan salah satu teori masuknya agama islam ke. Lesson ini akan menjelaskan tentang peta persebaran islam di indonesia yang dilihat dari berbagai pulau di indonesia. Denah Dan Peta Tentang Proses Kedatangan Islam Di Indonesia - Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia Inilah Sejarah Dan Peninggalannya Garis merah pada peta diatas menggambarkan jalur darat perdagangan bangsa.. Melalui pengamatan peta, peserta didik dapat . Islam yang masuk secara langsung ke . 1963, proses kedatangan dan pengembangan islam di indonesia. Menganalisis peran beberapa tokoh dalam proses penyebaran islam di nusantara. Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang .
\n \n \ndenah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia
cC8XTs. 260 182 101 133 127 75 284 181 309

denah dan peta tentang proses kedatangan islam di indonesia